Minggu kedua di bagian jiwa…

DAY 1

Berangkat ke Magelang dari terminal Jogjakarta jam 5 pagi. Dapat bus seperempat jam kemudian. MasyaAllah bus-nya ngebut banget, motong jalan masuk kota (ga lewat ringroad seperti biasa, red). Bukan hanya itu, bus yang trio kwek-kwek tumpangi melanggar tiap lampu merah dan lewatnya pun dari arah berlawanan. Aku hanya bisa tercengang dan 10 menit sampailah di Jombor (biasanya makan waktu hampir 30 menit). Alhamdulillah kami semua selamat. Berangkat dari Jombor 10 menit kemudian. Belum berakhir ketegangan kami semua. Selain penumpang overload kami dikejutkan dengan klakson-klakson panjang bus yang meraung ingin mendahului, teriakan kasar sopir agar para pengendara motor menyingkir. MasyaAllah… Sampai Magelang jam 6.15 WIB. Jadi kurang lebih 1 jam perjalanan. Tapi perjalanan kami belum berakhir. Harus naik bus kecil untuk menuju tepian kota. Lumayan lama menunggu, 15 menit perjalanan sampailah kami di depan RSJ. Alhamdulillah… Segera menuju kost dan ganti kostum. Jam setengah 8 kurang kami berangkat tugas dengan kondisi tubuh lemah lunglai dan panas. Aku sedang PMS dan seperti biasa gejala prodormalnya mulai terasa disertai flu. Walhasil setelah jaga UPI dan poli badanku sudah terasa limbung, bolos jaga deh. Sampai kost langsung tidur selepas shalat. Ya Rabb, redakan lelah ini, esok harus ber-rutinitas lagi. Terpaksa minum berbagai macam vitamin sebagai dopping. Dan tidur…. Zzzz…

DAY 2

bangun tidur tak terasa lebih baik, lemas dan pusing dominan sekali. Serasa ingin jatuh tiap berdiri dan kemudian mual ingin muntah. Padahal makanku banyak. Ngemil terus malah. Dopping tak berhenti. Dirasa-rasakan seperti mabuk tertunda ya? Setelah muntah lumayan reda. Jadwal hari ini bedrest lagi. Tadi di UPI cuma sebentar karena ternyata ada tentir dengan dokter senior. Sempat kena semprot karena salah jadwal. Untunglah salahnya bareng-bareng… Huehue… Di poli juga hanya sebentar, diskusi dengan dokter sebelum beliau memberi tentiran sore harinya. Selama bertugas hanya ingin tidur. Aahhh kenapa sih PMS ini tak kunjung berakhir. Emosi juga meledak-ledak tak jelas. Mohon pengertian dari semua pihak. Hehe.. Semoga besok lebih baik dan fit. Amiin…

DAY 3

Alhamdulillah pagi ini sudah bisa seger badan, tapi dopping ga bisa cabut. Ditambah segelas susu coklat dan sekantung kripik pisang kesukaanku rasanya perutku bisa diajak kompromi untuk tidak mual lagi (gimana coba rasanya hamil… PMS wae dah kayak gini…hmmm). Bangun pagi langsung mandi seperti biasa, setelah sholat dan dengar pengajian dari rekaman di ha-pe, mulailah yoga beberapa menit. Cukup menenangkan dan memberi semangat baru. Yuuk bertugas! Hari ini cukup ringan, tak ada bimbingan. Kedatangan bala bantuan dari Unisula. Siiip dah… Dapet temen-temen baru. Setelah hunting pasien home visit kami cap cus pulang.

DAY 4

Start from mengerjakan semua tugas rumah yang biasa dikerjain teman yang pulang ke jogja tanpa pamit dan seminggu ini perang dingin sama diriku (humpf ga usah dibahas kenapa, seperti biasalah…). Lumayan bikin keringet. Hari ini poli luar, di rumah sakit lain. Sebelumnya ikut visite dokter yang akan kami ikuti di bangsal kelas. Beda juga ya pasien yang “kelas” dengan pemegang surat sakti “jkm/sktm”? Dari orangnya sendiri sampai fasilitas ruang. Begitulah sistem kesehatan di Indonesia, masih berstrata. Jika berpegang pada prinsip “ada uang ada barang” setuju saja dengan pembatasan itu tapi jika menilik bahwa semua orang berhak atas perlakuan yang sama…. What d’u think?

DAY 5

Alhamdulillah sudah penghujung waktu lagi. Saatnya bersiap ke Jogja. Hari ini visite seperti biasa lanjut home visit. Seperti biasa jalan menuju Jogja macet. Heran, jalan AKAP kok sempit dan rusak, sedang akan diperlebar sehingga crowded ded ded. Akhirnya lewat jalan memutar yang lumayan jauh. Sampai di desa yang kami tuju, masuk-masuk gang, teringat saat home visit IKM. Melewati desa “remote” nan mistis. Uhuh… Masuk ke dalam dusun wajib jalan, mobil susah masuk. Sesampainya di rumah yang kami maksud, terenyak lagi diriku. Lantai tanah, dinding papan, dekat kandang sapi… Teringat desa simbah yang kini sudah lumayan maju. Setelah masuk rumah, terkejut lagi dengan kegelapan suasana, kotor tak tertata rapi, penampilan tuan rumah yang acak-acakan. Depresif berat? Audzubillah….

DAY 6

Hurray, weekend….!!! Nanti siang capcus to jogja…. Hehe… Surprise-nya ada kegiatan di RSJ pagi ini, pentas seni peringatan hari kartini. Ada peragaan busana, tari, band, dan pameran aneka hasil kerajinan tangan rehabilitant yang dijual. Ternyata mereka pada bersemangat lho menampilkan kebolehan mereka. Tawa riang mereka seolah tak punya sakit apa-apa. Hanya satu petunjuk bahwa jiwa mereka sakit, tatapan mata yang kosong. Senang bersenang-senang dengan mereka, diajak joget bareng, nyanyi bareng, dan foto. Mereka ingin diakui. Hanya itu. Liputan dari berbagai media televisi membuat mereka semakin semangat di depan kamera. Hiburan bagi mereka. Bagi kami koas-koas juga sebelum pulang ke rumah masing-masing

 

^^


Leave a comment